Selasa, 23 Desember 2014

Lari, kataku. Lari!

Aku tidak bilang kalau kau harus menghadapi masalahmu dan menyelesaikan semuanya.

Lari saja, kalau kau memang ingin. Jangan dihadapi, kalau kau memang sudah tidak tahan lagi. Buang semua perkataan para motivator yang mengatakan bahwa semua masalah harus dihadapi dan diselesaikan.

Mereka bukan kau. Terang saja. Mereka tidak punya masalah seperti yang kau hadapi sekarang. Huh. Berbicara memang lebih gampang!

Jadi, aku bilang. Lari saja! Lari terus! Biarkan masalahmu mengejarmu hingga lelah. Toh kalau dia sudah capek, dia akan menghilang sendiri. Lari! Jangan tengok ke belakang karena dia akan semakin mendekatimu. Lari saja terus, lihat ke depan!

Kalau kau lelah lari, cari aku di titik-titik tertentu. Aku akan membawakanmu semua hal yang kau butuhkan. Tapi kau harus selalu menepati janjimu untuk terus berlari!

Kalau kau tidak menemukanku di tempat-tempat itu, bisa jadi kau lupa.

Aku juga ikut berlari bersamamu, di sisimu. Kau ingat?

Bagaimana?
Merasa lebih baik sekarang?

ja ne...

Jumat, 19 Desember 2014

AC Memang Nggak Ada Matinya!

Tadi siang, begitu sampai di kampus sebelah buat ngajar, guweh disambut senyum staf akademik kampus tersebut yang ternyata membawa sebuah kabar yang luar biasa,

"Mbak, listriknya mati, lho hehe".

Sejuta topan badai! Bahan ngajar guweh??? Semuanya ada di laptop! Laptop guweh??? Baterainya kejang-kejang! Ini guweh ngapain di depan kelas nanti? Ngelawak??

Tapi ternyata, itu masih belum seberapa. Guweh tetep ngajar, tanpa bahan dan power point. Guweh akhirnya ngajar dengan cara manula eh manual: ngomong sama whiteboard. Untuk yang satu itu, alhamdulillah lancar jaya.

Sampai akhirnya......

Guweh belum cerita ya kalau mahasiswa guweh sekelas ada ENAM PULUH DUA. Yes, eloh nggak salah baca. ENAM PULUH DUA. Dan tahu kan siang ini Jogja panasnya kayak gimana? YES. Itu masalahnya.

Enam puluh tiga orang di dalam satu ruangan. Dan listrik mati. Bisa dibayangkan panasnya?

Terpanggang!

Kipas ala princess yang guweh bawa nggak ngaruh. Karena guweh harus banyak omong di kelas, jelasin materi yang belum dibahas sebelumnya, bukan kipas-kipas -_-".

Sampai akhirnya, guweh lihat mahasiswa guweh sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Nggak tega guweh lihatnya. Akhirnya, kelas yang harusnya selesai jam tiga, guweh bubarin jam dua lebih dikit. Itu pun guweh langsung kabur ke ruang transit dosen. Sekalian nunggu kelas berikutnya di ruangan yang sama. *guweh bergidik begitu inget masih ada satu kelas lagi, moga moga listrik sudah hidup*

Guweh harus pergi dari ruangan itu secepatnya kalau nggak mau bikin make up guweh makin luntur karena keringetan!

Akhirnya, guweh temuin tu staf akademik. Curhat ngalor ngidul tentang penderitaan guweh di ruangan tadi. And.. you know what, bapak itu bilang apa?

"KAN YANG MATI LCD SAMA LISTRIKNYA, MBAK. KALAU AC-NYA YA HIDUP. HAHAHAHAHAHA"

Gulo jowo!!!
Angin Cendela yo ndak ada matinya, Pak!


ja ne...

Selasa, 16 Desember 2014

Everyone You Meet has Something to Teach You

Secara resmi, aku baru mengenalnya sekitar empat bulan yang lalu. Dia adalah laki-laki tinggi besar, berkacamata, dan murah senyum. Pembawaannya halus tapi kalau tertawa cetaaaar membahana. Hahaha. Usianya sebulan lebih tua dariku, tetapi aku bersikeras kalau usia kami terpaut satu tahun (yang tentu saja langsung diprotes sama dia haha). Meski kami baru saling mengenal dalam hitungan bulan, aku langsung tahu, kalau dia adalah orang baik. Orang yang sangat-sangat baik. Dan aku percaya, orang baik akan membuat orang di sekililingnya melakukan apapun demi membuatnya bahagia.

Percaya saja, deh :')

Well, semua dimulai hari Sabtu (13/12) lalu ketika aku dan beberapa kawan S2-ku, Tya (anggap saja kalau ada Tya, ada Bang Shiddiq, biar gampang haha), Shinta, dan Kak Devi merencanakan sesuatu, membuat kejutan ulang tahun untuk kawan kami yang sangat baik sekaligus menduduki jabatan penting di kelas kami, KETUA KELAS (harus ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal, haha). Namanya Patria Handung Jaya. Biasa dipanggil Handung yang sebenarnya sudah ulang tahun tanggal 12 Desember kemarin. Tetapi, kami sengaja memberinya kejutan.

Karena dia adalah orang yang sangat, sangat, sangat baik.

Mungkin bisa lebih dari itu ya.

Intinya, we want to make him happy!

Lanjut :D

Setelah Shinta mengeluarkan jurus aktingnya yang warbiyasak, Handung akhirnya mau dibujuk dan dirayu untuk ikut karaokean (padahal dia awalnya di kampus mau ngerjain tugas) plus bujukan pasangan --meminjam istilah Handung-- dunia akherat Bang Shiddiq dan Tya. Rencana nyaris bubrah (kata Kak Devi) waktu Handung nanyain Kak Devi mau ikut atau enggak. Hahaha. Rencananya, orang yang akan ikut ke karaokean cuma Handung, Bang Shiddiq, Tya, dan Shinta. Aku dan Kak Devi nyusul karena kami kebagian beli kue tart-nya.

Dan ternyata, di luar rencana, Yusri 'Dyen' juga ikut.

Yoh malahane. Handung nggak akan curiga karena "cuma berempat kok pesen ruangan medium". Hahaha. Aslinya, dia juga agak merasa janggal karena aku nggak ikut. Katanya,

"Kalau ada yang bilang karaoke, pasti Fia langsung nongol"

Hahahaha.

Nah, balik ke aku dan Kak Devi. Aku dateng ke kampus pas jam satu siang, dengan asumsi mereka pasti nelat -_-. Ternyata aku salah, karena jam satu mereka ternyata sudah berangkat. Agak panik kan, akhirnya aku dan Kak Devi hujan-hujanan nggak pakai jas hujan, boncengan beli tar di toko kue paling muahal sejagat Jogja di daerah Jakal, dengan asumsi tempat itu searah dengan tempat karaokean.

Ternyata kue tar di sana lagi nggak ready.

Makin panik, akhirnya kami ke selatan, di tempat biasa ibuku beli kue. Alhamdulillah, Tuhan masih mendukung rencana kami. Kami dapet kue yang lumayan besar.

Nah, tapi, masalah muncul lagi.

Kami bakal ke karaoke, suatu tempat yang melarang keras pengunjungnya bawa makanan dari luar. Tapi aku bersikeras bahwa karaokean itu nggak seketat tempat karaoke lain dalam memeriksa barang bawaan pengunjungnya. Lagian, kue tar-nya dibungkus sedemikian rupa sehingga nggak kelihatan kayak kue, malah kayak hadiah biasa.

Nanti kalau diperiksa, tinggal ngeles, "Ini hadiah, Om. Cuman kreseknya aja yang tulisannya toko roti". Hahaha

Pokoknya, yang ada di dalam pikiranku, rencana ini harus berhasil, apapun yang terjadi. Hahahaha.

Aku dan Kak Devi langsung meluncur ke tempat karaoke yang dimaksud. Agak panik lagi ternyata ada security-nya. Tapi untung, allahuakbar! Ketemu adek kelas di lobi dan kami saling sapa dan kami berbasa-basi. Sambil berbasa-basi, aku dan Kak Devi ngibrit ke lift.

Aman.

Sampai di lantai tiga, yang biasanya nggak terlalu banyak karyawan yang nongol, ternyata aku salah. Kami dicegat salah satu stafnya dan menanyai kami ruangan yang hendak kami masuki.

Ternyata cuma nanya ruangan toh.

Nah, masalahnya, kami nggak mungkin kan ngeluarin kue di depan si masnya. Untungnya Kak Devi tiba-tiba bilang mau ke toilet. Selamat lagiiiiii........

Di toilet aku nyiapin segala sesuatunya, dan pas di depan ruangannya kami baru nyalain lilin. Salahnya, kami adalah............... kami nggak ngasih tahu Tya atau Bang Shiddiq atau Shinta kalau kami mau masuk. Alhasiiiiil..... Begitu kami masuk dan nyanyiin lagu Happy Birthday, nggak cuman Handung yang terkejut....

Shinta kaget.
Bang Shiddiq ikutan kaget.
Tya yang paling kaget.
Yusri? Mmmm........

Oke. Lanjut.

Intinya, kami berenam berhasil bikin kejutaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan buat Handung!

"Tahan, Ndung... Tahan.... Tahan....."

Happy birthday, ketua kelas kami yang kece dan baik hati! Semoga usia 24-mu menjadi semakin barokah. Semoga studi, karir, dan jodoh lancar dan dimudahkan. Semangat buat UAS-nya!

Tenang, bulan depan, usia 24-mu akan kususul. Hahahahaha.

Akhir kata, aku percaya bahwa everyone you meet has something to teach you. Yes, Handung did it. Aku belajar dari dia bagaimana tulus dalam berkawan, helpful, dan peduli dengan sekitar. Semoga kamu selalu membuat orang-orang di sekitarmu bahagia dan tersenyum ya, Ndung. Dan kami juga akan melakukan hal yang sama untukmu :').

ja ne...