Sabtu, 10 September 2011

Blak-blakan

"Joni, kamu akan jadi orang yang blak-blakan"

Kadang, aku ingin jadi orang yang blak-blakan. Kayak Joni. Ngomong suka, kalau memang suka. Dan ngomong nggak, kalau memang nggak suka. Tapi tetep jaga perasaan orang.
Gimana ya?

Ja ne

Jumat, 09 September 2011

"392" & "Kembali"

Iseng-iseng review album ah. Aslinya sih saya nggak ngerti soal musik, nggak bisa main musik, dan nggak bisa menilai musik yang 'baik' itu yang seperti apa. Tapi yang jelas, saya suka ndengerin musik. Musik apa aja. Asalkan buat saya itu enak didengar, nggak macem-macem, Insya Allah saya suka. Nah kali ini, saya mau review dua album sekaligus dari dua band berbeda, yang dua-duanya kebetulan favorit saya, dan kebetulannya lagi, baru punya album baru. Jadi, inilah dia:

1. "392" - CNBLUE


Saya sedang benar-benar jatuh cinta dengan band asal Korea ini. Tak peduli dibilang terpengaruh "Hallyu", pokoknya saya sudah suka band ini sesaat sebelum drama sang vokalis, Jung Yonghwa, yang judulnya "You're Beautiful" itu bikin heboh seantero Indonesia. Titik. Hahaha. Nah, buat yang suka CNBLUE sebagai band indie-rock di Jepang, silakan kecewa. Soalnya, band yang anggotanya Jung Yonghwa (leader, vokal, gitar), Lee Jonghyun (gitar, vokal), Lee Jungshin (bass, rap), dan Kang Minhyuk (drum, rap) ini memutuskan buat bikin kontrak sama label rekaman besar di Jepang, Warner Music Japan. Kaget? Saya aja juga kaget :O:O:O. Dan album "392" --dibaca "Sankyuu Two" (Thank You Two)-- yang dirilis 1 September 2011 ini adalah album terakhir mereka sebagai band indie di Jepang. Zannen desu ne.
Album ini terdiri dari 11 lagu. Delapan lagu lama, tiga lagu baru. Yang tiga lagu baru judulnya "Man In Front of The Mirror", "Coward", dan "Illusion". Khas CNBLUE kalau bikin lagu untuk album di Jepang, tidak se-'menghentak' lagu yang mereka buat untuk album di Korea, kayak "I'm a Loner" atau "Intuition". Mungkin karena "Coward" dan "Illusion" itu bikinannya Jonghyun yang kadang lagu bikinannya itu lebih nge-pop, bahkan cenderung mellow (coba dengerin "Teardrops in The Rain" dan "A.ri.ga.to.u"). Untuk "Man In Front of The Mirror" yang (katanya) bikinan Yonghwa, saya suka suara bassnya yang lumayan di bagian sebelum reff dan saya suka intronya yang unik. O ya, sama kayak lagu-lagu di album pertama mereka di Jepang, "Thank You", ketiga lagu baru itu ditulis dengan dua bahasa, bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Nah buat yang suka sama Yonghwa, silakan kecewa. Karena vokalis dan leader kita ini nggak banyak nyanyi di tiga lagu baru itu. Hanya memang dia mendominasi nyanyi di lagu "Man In Front of The Mirror". Dua lagu lainnya, dinyanyiin si empunya suara bening, mendayu-dayu, dengan petikan gitarnya yang mantep. Siapa lagi kalau bukan favorit saya dari semuanya, Lee Jonghyun! Hahaha. Saya seneng banget waktu tau kalau dua lagu lainnya dan sebagian dari lagu "Man In Front of The Mirror" dinyanyiin sama Jonghyun. Yeaaah! Tapi sayangnya, saya cukup terganggu dengan pronunciation bahasa Inggrisnya Jonghyun yang nggak terlalu bagus (-_-").
Yah gak papalah, yang penting akhirnya saya bisa dapat album ini di internet dengan gratisan. Wah maaf ya. :D:D:D

Ini nih tracklistnya:

1. The Way part 2 ~Ready N Go~
2. The Way part 1 ~One Time~
3. Man In Front of The Mirror
4. Try Again, Smile Again
5. Lie
6. The Way part 3 ~Eclipse~
7. Illusion
8. Don't Say Goodbye
9. I Don't Know Why
10. Coward
11. Kimio


2. "Kembali" - Garasi

Kalau band ini, jelas kelihatan dari Indonesia. Hahaha. Melihat perkembangan band yang begitu pesat di Indonesia, jarang-jarang lho saya suka sama band Indonesia. Nah, ini perkecualiannya: Garasi. Saya sudah suka sejak mereka main di film dengan judul yang sama dan akhirnya jadi band beneran. Di album yang baru ini: "Kembali", mereka bener-bener "berubah". Buat yang taunya kalau Garasi itu vokalisnya cewek, di album ini berubah jadi cowok (maksudnya, ganti cowok). Kalau yang taunya Garasi itu personilnya tiga orang, tanpa bassist, sekarang mereka empat orang, plus bassist. Formasi baru ini sempet bikin saya kaget. Yang dulunya Ayu (vokal, gitar), Fedi (gitar, keyboard), Aries (drum), sekarang jadi Higin (vokal), Fedi (gitar), Wembri (bass), dan Aries (drum). Pertanyaan pertama saya waktu tau formasi ini adalah gimana jadinya Garasi tanpa vokal khas Ayu Ratna a.k.a AiU? Mengingat dulu saya pernah ngefans sama salah satu band terkenal di Indonesia, tapi vokalisnya dikeluarkan gara-gara kena narkoba, trus mereka ganti vokalis, dan saya langsung biasa-biasa aja sama band itu karena menurut saya nggak ada yang bisa gantiin suara khas si vokalis lama. Plus si vokalis baru kurang oke dibandingkan dengan yang lama. Duh. Nah itu yang terjadi ketika Ayu Ratna mutusin keluar dari Garasi dan memilih berkarir di Jepang dengan nama panggung AiU. Apalagi band ini lamaaaaaaaaaaaa banget vakumnya.
Akhirnya rasa penasaran saya teratasi ketika mereka bikin single "Hidup Hanya Sekali". Komentar awal saya: "Serius nih ini Garasi?". Soalnya, Garasi yang saya kenal, musik mereka kan termasuk rock alternatif. Dan kalau live, sang gitaris yang juga kesukaan saya *hasyah*, Fedi, kadang rempong harus nggitar dan main keyboard. Well, saya masih ingat kalau mereka live dulu, si Fedi selalu ditemani MacBook di dekat keyboardnya. Hahaha. Tapi sekarang, pemandangan itu udah nggak ada. Mungkin karena sudah ada Wembri yang bantuin nge-bass, jadinya Fedi nggak perlu repot-repot main keyboard. Selamat! :P
Nah, masalah Fedi-Fedi-an udah selesai *soalnya kalau diterusin, saya bisa nulis berlembar-lembar nih kalo udah masalah Fedi :P*. Sekarang gantian Higin. Sekali lagi, saya kaget. Karena begitu denger suaranya, saya speechless. Pinter juga ya Tante Mira Lesmana milih vokalis. Vokalis yang dulu sama yang sekarang sama-sama punya keunikan. Banyak yang bilang kalau suaranya Higin ini mirip sama suara cewek. Oh ya? Karena saya dari awal sudah tahu kalau vokalisnya Garasi yang baru ini cowok, jadi biasa aja *hasyah*. Dan sedikit demi sedikit, akhirnya saya bisa 'menerima' suara Higin sebagai bagian dari Garasi.
Balik lagi ke album "Kembali" ini. Ada delapan lagu di album ini, termasuk lagu lama mereka yang di re-make, "Hilang". Dan buat yang komentar, "Kok musiknya Garasi berubah?". Well, kamu tertipu, kawan. Garasi masih Garasi yang dulu kok. Itu karena dirimu mungkin cuma denger dan tahu yang "Hidup Hanya Sekali". Coba denger lagu mereka yang "Amarah" dan "Kembali". Rock alternatif mereka mulai kelihatan di situ. Meskipun nggak semantep lagu mereka di album sebelumnya, "Tak Ada Lagi" atau "Agresive Trance". Dan untuk sang drummer, Aries, walaupun banyak yang bilang gebukan drumnya 'menurun' di album ini. Saya kurang setuju. Masih mantep kok, Mas. d^^b
Dan oh ya saya saranin buat kalian untuk denger lagu "Hilang" yang di re-make itu di album ini. Walaupun versi Higin, bagus lho. Bener deh. Saya malah lebih suka versi Higin, walaupun versi AiU juga nggak kalah bagus. Jadi lebih akustik (lebih akustik tu yang kayak gimana ya? -_-"). Dan saya nggak donlod album ini, saya punya CDnya! Yey! Kemarin, akhirnya CD album ini sampai ke tangan saya. Saya dapet gretongan CD ini karena menang kuis Twitter yang diadain sama @AnakGarazIndo. Hahaha. Plus tanda tangan personil Garasi pula :D. Makasih ya. Lumayan nih. :D:D

Dan ini dia track listnya:

01. Hidup Hanya Sekali
02. Amarah
03. Kembali
04. Hilang (New Version)
05. Lupakan Aku
06. Antartika
07. Sunshine
08. Membiru

Well itu tadi review geje saya. Maaf ya. Agak kacau. Bukan 'agak' lagi, ding. Sangat kacau. Hahaha.

ja ne...

Sabtu, 03 September 2011

Maaf

Maaf.
Aku memang menyebalkan. Kekanak-kanakkan, gampang bad mood, dan emosian. Kadang bertingkah laku di luar akal sehat dan nggak bisa dipahami orang-orang.
Maaf.
Aku memang egois. Aku memaksa semua orang untuk memahamiku, tapi bahkan aku sendiri sering nggak peduli dengan sekitarku.
Maaf.
Aku memang keras kepala. Terlalu reaktif terhadap sesuatu, nggak mau mengalah, suka menyalahkan orang lain, selalu membantah, dan gengsian.
Maaf.
Aku memang nggak bisa jujur sama diri sendiri dan orang lain tentang perasaanku. Aku nggak tahu gimana cara berkomunikasi dengan baik. Aku sering nggak jujur tentang apa yang aku sukai dan nggak aku sukai --makanya sering terjadi salah paham--.
Maaf.
Aku tahu seharusnya aku nggak bikin kau marah. Aku tahu seharusnya aku nggak bikin kau nangis. Itu salahku. Tapi lagi lagi aku....
Maaf.
Aku tidak sepenuhnya merasa bersalah dengan apa yang aku lakukan selama ini terhadapmu. Silakan marah padaku karena ini! Hal-hal konyol yang aku lakukan padamu selama ini adalah wujud reaksiku terhadap apa yang selama ini kau lakukan terhadapnya. Tapi lagi-lagi, aku tidak bisa jujur padamu bahkan ketika kau menyerangku secara bertubi-tubi seolah-olah aku yang salah.
Maaf.
Aku menangis karena aku marah! Aku tidak menyesal. Hanya sedikit. Entahlah, mungkin aku berdosa besar.
Maaf.
Maaf.
Maaf.
Maaf.


(anggap saja ini racauanku di tengah malam yang nggak jelas)
ja ne...